Tuesday, December 31, 2013

Video lama Kenji Sekiguchi

3 video dibawah ini adalah saat Kenji Sekiguchi belum pernah bertemu langsung dengan Grandmaster Sekiguchi Komei sensei.


Video tameshigiri 3 Januari 2007




Video latihan saat diliput oleh AN-TV 17 Mei 2007





Video demo di GOCI Mall Surabaya 15 Juli 2007



Silahkan kirim email ke: dojo@chudenhayanuki.com untuk informasi lebih lanjut mengenai Komei Juku Muso Jikiden Eishin ryu Iaijutsu.

Thursday, December 26, 2013

Joran Sebagai Gantinya Pedang bagi Samurai

Lebih dari 400 tahun yang lalu para samurai menemukan teknik memancing dengan menggunakan umpan bulu (fly fishing), mirip dengan western fly fishing bedanya hanya pada penggunaan reel pada western fly fishing. Sementara para samurai hanya menggunakan rod (joran bambu) dan line serta fly.


ilustrasi samurai yang sedang memancing

Di era Edo, antara tahun 1603 dan 1867, dan yang diakhiri dengan Restorasi Meiji pada tahun 1868, para samurai, khususnya di kota Kaga, Ishikawa prefecture, dilarang untuk latihan beladiri pedang dalam bentuk apapun. Namun, karena sifat alaminya manusia, yang selalu ingin meningkatkan skillnya, dan sifatnya para samurai yang selalu ingin mempertahankan budaya mereka dengan tidak kehilangan teknik pedang mereka, mereka mencari alternative baru. Ayu fishing (memancing ikan ayu) kemudian dipilih sebagai metode untuk tetap bisa berlatih mengayunkan pedang tanpa pedang. Ayu fishing itu sendiri menggunakan stick (joran) yang panjang sekitar 12 sampai 15 feet. Dan para samurai memakai jarum jahit yang dibengkokkan kemudian dihiasi dengan bulu-bulu (seperti teknik fly fishing modern).


ilustrasi samurai dengan joran pancing dan bulu merak


ilustrasi toko yg menjual alat jahit, dimana para samurai membeli jarum jahit utk membuat fly


Dengan menjalankan kecintaan mereka pada teknik memancing yang memiliki gerakan indah dan memiliki tingkat seni yang tinggi, para samurai telah menemukan pengganti yang baik untuk latihan mereka. Joran pancing sebagai pengganti pedang, dan bergerak diantara batu-batu yang licin di pinggir sungai memberikan mereka latihan untuk kekuatan dan keseimbangan kaki-kaki mereka.

Kenji Sekiguchi selain memiliki kecintaan pada iaijutsu dan shodo, juga memiliki kecintaan untuk berada di alam demi menyalurkan hobby nya memancing dengan teknik fly fishing. Walaupun teknik fly fishing yang dijalaninya lebih modern dari pada yang dipraktekkan oleh para Kaga samurai, tetapi memiliki filosofi yang sama. Di waktu senggangnya Kenji Sekiguchi selalu menyempatkan waktu untuk keluar kota dan memancing di laut dengan cara wading (ngoyor/berendam sepinggang) dengan berjalan diantara karang-karang dan batu-batu yang tajam dasar laut. Selain itu Kenji Sekiguchi juga membuat sendiri umpan memancingnya (fly), yaitu yang terbuat dari hook (mata kail) yang dihiasi dengan bulu-bulu alami dan sintetis yang menyerupai ikan umpan, udang, serangga dll.


Kenji Sekiguchi dengan fly rod sebagai pengganti katana


Kenji Sekiguchi memancing di Selat Bali

Untuk melihat ikan-ikan hasil tangkapan Kenji Sekiguchi dan kegiatan memancingnya, silahkan ke blog fly fishing milik Kenji Sekiguchi, klik disini.

Read more here: http://www.islandpacket.com/2013/12/08/2837289/stokes-samurai-found-way-to-stay.html#storylink=c

Wednesday, December 25, 2013

Arti Logo Samurai Indonesia

Samurai Indonesia didirikan oleh Kenji Sekiguchi pada tanggal 8 Januari 2005 di kantor Notaris Surabaya dengan Nomer Akta: 03/08/01/2005 untuk mewadahi perkumpulan beladiri pedang samurai Muso Jikiden Eishin ryu Iaijutsu yang diajarkan oleh Kenji Sekiguchi sejak tahun 2004. Sejak saat itu Samurai Indonesia telah berganti logo beberapa kali, hingga yang terakhir kalinya pada tanggal 2 September 2007 Kenji Sekiguchi mendesign sendiri logo Samurai Indonesia yang dipakai hingga sekarang.


Logo Samurai Indonesia sejak 2 September 2007

Logo ini menggambarkan gunung dengan refleksinya di atas air, faidah dari logo ini adalah Gunung menggambarkan kekuatan yang besar, perkasa, kokoh, dan mematikan. Jika Allah ingin menimpakan bencana dengan wasilah sebuah gunung, maka gunung tersebut mampu memusnahkan kehidupan disekitarnya dengan izin Allah, namun gunung di dalam logo ini digambarkan sebagai gunung yang tenang dan bercermin diatas pantulan air yang berada didepannya, sehingga gunung ini tidak sombong, tidak angkuh, tidak merasa bahwa dirinya besar. Dan justru gunung di dalam logo Samurai Indonesia ini adalah gunung yang menjadi wasilah atas rezeki Allah untuk kelangsungan kehidupan makhluk yang hidup disekitar nya. Dalam QS An-Nahl Ayat 15 disebutkan yang artinya: "Dan Dia menancapkan gunung-gunung di bumi supaya bumi itu tidak goncang bersama kamu, (dan Dia menciptakan) sungai-sungai dan jalan-jalan agar kamu mendapat petunjuk. Dalam penjelasan Tafsir Kementerian Agama, Allah SWT menggambarkan nikmat yang didapat manusia secara tidak langsung. Gunung-gunung ini hadir supaya Bumi tetap stabil, sehingga makhluk hidup lainnya yang ada dapat hidup tenang. Dari ayat tersebut dapat diambil gambaran bahwa gunung diciptakan oleh Allah sebagai pemelihara keseimbangan Bumi. Dengan demikian, Bumi dapat berputar pada poros dan orbitnya dengan tenang.

Demikian pula dengan Samurai Indonesia, Samurai Indonesia adalah perkumpulan beladiri pedang samurai resmi (yang diakui dan memiliki lisensi yang resmi) yang pertama kali yang ada di Indonesia sejak tahun 2005 dan memiliki dojo-dojo cabang di beberapa kota besar di Indonesia. Namun demikian Samurai Indonesia tidak merasa dirinya besar, tidak angkuh dan tidak merasa bahwa aliran-aliran lain yang baru muncul di Indonesia berada di bawah derajat nya. Samurai Indonesia akan menjalin hubungan baik dengan siapapun atau aliran apapun yang juga ingin menjalin hubungan baik dengan Samurai Indonesia. Samurai Indonesia tidak akan memandang rendah siapapun yang membuka dojo pedang samurai di Indonesia baik ilmu yang mereka ajarkan resmi dan berlisensi dari honbu dojo Jepang ataupun tidak. Lisensi dan lineage adalah penting bagi Samurai Indonesia, tetapi Samurai Indonesia tidak memaksakan hal tersebut kepada orang lain di luar Samurai Indonesia.

Dan Samurai Indonesia berharap bisa memberikan manfaat dan faidah bagi umat islam dan masyarakat Indonesia pada umumnya, bisa menjadi wasilah maisyah rezeki dari Allah subhanahu wataala bagi para instruktur Samurai Indonesia. Dan bagi murid-murid Samurai Indonesia yang beragama islam bisa menjadi wasilah untuk memiliki ketrampilan ilmu pedang samurai dan berolah raga pedang sehingga memiliki tubuh yang sehat dan kuat sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh sahabat abi Hurairah radhiyallahu anhu, beliau berkata, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allâh Azza wa Jalla daripada Mukmin yang lemah; dan pada keduanya ada kebaikan.." (Muslim, Ahmad, ibnu Majah, an Nasai).

Artikel ini telah diupdate pada tanggal 12 Agustus 2023.







Wednesday, December 18, 2013

Tentang Memakai Tabi

Muso Jikiden Eishin ryu Iaijutsu awal mulanya hanya diajarkan di kalangan keluarga Yamauchi, keluarga daimyo Tosa clan, di pulau Shikoku, Jepang. Yamauchi Yodo (Toyoshige, 1827-1872) kakek Yamauchi Toyotake, Grand Master ke 18 adalah daimyo terakhir provinsi Tosa, sudah belajar iaijutsu dari usia yang sangat muda.

Pada waktu itu, masih ada 4 status sosial yang berbeda, shi-nou-kou-sho (samurai, farmer, artisan dan merchant yang derajatnya sesuai dengan urutan yang disebut diatas). Di Tosa, samurai dibagi dalam kelas atas dan kelas bawah, joshi dan goshi. Salah satu samurai terkenal Ryoma Sakamoto yang berasal dari Tosa juga masuk dalam kelas goshi (kelas bawah).

Perbedaan antara joshi dan goshi diatur dalam peraturan yang sangat ketat; sebagai contoh, joshi boleh memakai payung saat hujan, tetapi goshi dilarang. Joshi diperbolehkan memakai tabi, tetapi goshi dilarang.



Karena waktu itu Muso Jikiden Eishin ryu hanya diajarkan di kalangan keluarga daimyo yang tentu saja merupakan golongan samurai kelas atas (joshi), maka latihan iaijutsu dengan mengenakan tabi adalah hal yang biasa.

Tradisi memakai tabi ini terus dilestarikan di dalam Komei Juku Muso Jikiden Eishin ryu Iaijutsu yang memang memiliki lineage ke Yamauchi (keluarga daimyo provinsi Tosa).

Namun dalam aplikasinya di zaman modern ini, memakai tabi putih bukan untuk membedakan status sosial kita dengan praktisi pedang lainnya, melainkan untuk lebih memudahkan bagi sensei untuk melihat dan mengkoreksi kaki murid jika mengenakan tabi berwarna putih.

Klik disini untuk beli/pesan tabi 100% original made in Japan.

Sunday, December 15, 2013

Ujian kenaikan tingkat iaijutsu 15 Des 2013

Latihan bersama dan ujian kenaikan tingkat Muso Jikiden Eishin ryu Iaijutsu telah diadakan pada tanggal 15 Desember 2013 di dojo Deltasari Waru Sidoarjo.

Peserta ujian berasal dari kota Malang, Sidoarjo dan Surabaya. Latihan dan ujian berjalan lancar, dan semua peserta ujian dinyatakan lulus.

Selamat dan latihan lebih giat lagi!!!

























Friday, December 13, 2013

Latihan terakhir dojo Sidoarjo

Hari ini tgl 13 Desember 2013 adalah latihan terakhir menjelang ujian kenaikan tingkat tanggal 15 Desember nanti.

Tidak seperti biasanya, latihan malam ini terasa istimewa dengan kedatangan Ony sensei salah satu murid tersenior Samurai Indonesia yang juga murid yang pertama kali mendapatkan Menkyo Shoden pada bulan Agustus 2011. Ony sensei karena kesibukannya di Merpati sering harus keluar kota 1-1,5 tahun kebelakang ini sehingga menyebabkan beliau jarang bisa datang untuk latihan.

Latihan malam ini memang berbeda dan membuat kita semua tambah semangat, termasuk 2 murid baru yang akan menjalani ujian kenaikan tingkat pada tanggal 15 nanti.














Wednesday, December 11, 2013

Persiapan ujian di dojo ngagel

Tanggal 10 Desember 2013 adalah latihan terakhir bagi murid-murid dojo surabaya untuk persiapan ujian kenaikan tingkat pada tanggal 15 Desember nanti.


Kiri ke kanan: pak Arief, Kenji Sekiguchi sensei, mas Tono

Wajah girang terpancar pada murid-murid, pak Arief yang baru dapat sayatsuki bokuto baru nya dan mas Tono dengan seragam baru nya. ;-)

Saat sesi latihan pun mereka menunjukkan semangatnya, beberapa PP raising dropping cut pun dilibas habis walaupun sesudahnya mas Tono hampir pingsan wkwkwk


latihan kihon

Bagi yang berminat untuk gabung latihan beladiri samurai Muso Jikiden Eishin ryu Iaijutsu silahkan hubungi:

SMS/Whatsapp: 081357635764
BBM:  7519D450
Atau kirim email via Contact Us

Saturday, December 7, 2013

Latihan hari pertama di dojo baru

Pada tanggal 6 Desember 2013 kami latihan iaijutsu untuk yang pertama kalinya di dojo iaijutsu Sidoarjo yang baru.



Latihan dihadiri oleh total 5 iaujutsuka. Mudah-mudahan awal ini menjadi awal yang baik dengan semakin bertambah banyaknya murid iaijutsu di Sidoarjo.







Thursday, December 5, 2013

Setelah lama tidak latihan

Setelah lama absent latihan murid tersenior Samurai Indonesia mulai latihan lagi, tapi kali ini latihan private di dojo pribadinya.


Peter Wang san latihan private di dojo pribadinya

Karena lantai basah akibat air hujan masuk ke dojo kami tidak memakai tabi, normalnya kami selalu memakai tabi saat latihan iaijutsu.



Rencananya Peter Wang akan latihan private Muso Jikiden Eishin ryu Iaijutsu dengan Kenji Sekiguchi setiap hari kamis sore jika tidak ada halangan.

Monday, December 2, 2013

Video terbaru demo Iaijutsu

Ini adalah video terbaru demo Komei Juku Muso Jikiden Eishin ryu Iaijutsu yang di kombinasikan dengan Aikido waza oleh Alex sensei (14 tahun) dan Prince sensei (12 tahun) dari Samurai Indonesia saat acara ujian kenaikan tingkat Aikido di Sidoarjo.


Saturday, November 30, 2013

Dojo Baru Samurai Indonesia

Mulai awal Desember 2013 Samurai Indonesia headquarters punya dojo baru yang luas. Gedung badminton indoor baru yang berada di tengah pusat kota Sidoarjo yang berlokasi di Jl. Pahlawan depan PDAM Sidoarjo.



Kita mulai aktif latihan di dojo baru ini per tanggal 6 Desember 2013.



Alamat dojo baru:

Samurai Indonesia Honbu Dojo
GOR Badminton
Jl. Pahlawan
Belakang Kantor KONI Sidoarjo
(Seberang PDAM Sidoarjo)
Sidoarjo Jawa Timur

SMS/Whatsapp: 081357635764 (NO CALL)
BBM: 7519D450

Monday, July 15, 2013

Taman Surya Surabaya

Salah satu murid private Samurai Indonesia adalah pak Denny, yang menjabat sebagai Kepala Bagian Pengembangan Kapasitas Satuan Polisi Pamong Praja Surabaya, sore ini mengajak latihan sore hari di Taman Surya (taman Walikotamadya) Surabaya sambil menunggu maghrib.



Karena latihan outdoor diatas paving maka shoden waza dilakukan secara berdiri (tachi).

Selain itu nanahonme no kata menjadi santapan wajib.



Seperti biasa, Alex selalu menemani Kenji Sekiguchi disetiap kesempatan mengajar iaijutsu.



Dari kiri ke kanan: Pak Denny, Kenji Sekiguchi, Alex sensei

Tuesday, July 9, 2013

Andapun bisa punya dojo samurai

Kapan sensei rencana buka cabang di kota "A"? Kapan anda buka dojo cabang di kota "B"? Pertanyaan seperti itu sering dilontarkan oleh mereka yang di kota nya tidak ada cabang Samurai Indonesia. Jawaban kami selalu sama: "Tidak punya rencana". Kenapa? Sederhana, buka dojo itu sama dengan harus rutin mengajar minimal seminggu sekali, sedangkan rumah Kenji sensei di Sidoarjo Jawa Timur, lalu anda suruh Kenji sensei riwa riwi pulang pergi tiap seminggu sekali keluar kota ke kota anda untuk mengajar? Sangat tidak mungkin... Kecuali salah satu instructor Samurai Indonesia ada yang pindah rumah ke luar kota di kota anda barulah ada kemungkinan untuk buka dojo disana.



Perlu diketahui, dojo-dojo cabang Samurai Indonesia yang saat ini ada di kota kota selain Surabaya dan Sidoarjo adalah tidak dibuka oleh Kenji sensei, tetapi ada satu orang atau beberapa orang yang berinisiatif untuk membuka study club, yaitu kelompok latihan bersama dengan mengundang Kenji sensei setahun 2x (6 bulan sekali) selama bertahun-tahun sampai akhirnya saat ini anda lihat di daftar dojo ada Sidoarjo, Surabaya, Tangerang Selatan, Jakarta, Yogyakarta, Bogor, Bandung, Palembang, Bali dan Gorontalo. Itu mereka semua dulu tidak menunggu, tetapi berinisiatif mengadakan latihan bersama dengan membentuk kelompok Study Club dan lama-lama menjadi dojo cabang. Nah, anda mau di kota anda ada dojo Samurai Indonesia? Jangan menunggu kapan dibuka, karena tidak bakalan dibuka jika tidak ada orang lokal yang berinisiatif.


Tertarik untuk buka dojo cabang Samurai Indonesia?







Jika anda tinggal di kota yang jauh dari dojo cabang Samurai Indonesia yang sudah ada di beberapa kota yang tertulis di Info dan Pendaftaran, anda berkesempatan untuk bisa memiliki dojo sendiri di kota anda dan berlatih ilmu beladiri pedang samurai Muso Jikiden Eishin ryu Iaijutsu.

Syaratnya mudah, untuk awalnya kumpulkan sekitar 4 atau lebih orang yang juga tertarik untuk bergabung dan latihan iaijutsu, cari/sewa tempat latihan yang nantinya jadi dojo. Buka pendaftaran murid baru juga, sebarkan brosur, pasang iklan di koran, pasang spanduk dsb.





Undang Kenji Sekiguchi sensei untuk memberikan latihan intensive selama 3 hari, per hari nya 3-4 jam, tentu saja siapkan fisik anda, latihan iaijutsu tidak seringan yang kebanyakan orang kira. ;-) Undang Kenji Sekiguchi sensei setiap 6 bulan sekali (dalam jawa) atau 1 tahun sekali (luar pulau) untuk latihan intensive dan ujian kenaikan tingkat.

Jika anda sudah lakukan semua itu, kelompok anda akan resmi jadi study club cabang Samurai Indonesia. Anda boleh memimpin latihan iaijutsu dan menerima pendaftaran murid baru. Anda harus menunggu sampai tingkatan tertentu sampai study club anda resmi menjadi dojo.

Catatan: Jika anda hanya seorang diri dan ingin mengundang Kenji sensei ke kota anda untuk latihan private iaijutsu, anda bisa dan tidak perlu mengumpulkan 4 orang.


Untuk info lebih lanjut silahkan hubungi kami:
SMS/Whatsapp: 081357635764 (NO CALL)


Monday, July 8, 2013

F.A.Q





1. Apa itu iaijutsu?
Jawab: Iaijutsu adalah beladiri pedang samurai tradisional (sudah ada dan dipakai di zaman samurai) yang melibatkan seni mencabut pedang dengan cepat (baca: timing nya tepat), sekaligus menebas lawan atau menangkis dan menebas, didalam kondisi yang tidak siap tempur sekalipun.

2. Apa bedanya iaijutsu dengan kendo?
Jawab: kendo adalah olahraga fencing modern (game pedang-pedangan seperti anggar kalau di eropa) yang menggunakan shinai (pedang bambu yang bentuknya lurus, tidak memiliki curvature seperti layaknya katana), dan memakai pelindung untuk shiai (bertanding) dengan posisi kamae (posisi pedang sudah tercabut dan siap tempur), kemudian saling tebas dan menangkis dengan target sasaran yang sudah ditentukan (menebas anggota tubuh lain tidak mendapat point). Iaijutsu adalah beladiri tradisional yang usianya lebih dari 450 tahun dan telah survive di era para samurai. Iaijutsu latihannya menggunakan pedang tajam (katana) sungguhan dan sayatsuki bokuto (pedang kayu yang ada sarung pedangnya) yang terdiri dari rangkaian kata (jurus), bunkai (aplikasi dari kata) dan kumitachi (semacam latihannya kenjutsu tradisional yaitu kata berpasangan). Kata-kata dalam iaijutsu diciptakan berdasarkan situasi pertempuran nyata yang dialami oleh si pencipta, sasaran tebasan: semua anggota tubuh mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki, bahkan di situasi tertentu, punggung lawan. Dan seperti di beladiri jujutsu, aikijujutsu atau aikido, tidak ada shiai (pertandingan) di iaijutsu. Dan seperti di jujutsu, aikijujutsu dan aikido, meskipun merupakan beladiri non competition, beladiri ini melatih praktisinya untuk terbiasa menghadapi beraneka macam serangan dari segala macam arah dan posisi. Iaijutsu berbeda dengan iaido aliran tertentu yang hanya latihan kata tanpa kumitachi dan bunkai, di iaijutsu praktisi nya harus latihan kumitachi dan bunkai dari semua kata, sehingga terbiasa dengan timing dan maai sebagaimana tori dan uke di aikijujutsu. Di zaman modern karena kita tidak menyelesaikan masalah dengan menyilangkan pedang, maka latihan iaijutsu lebih ditekankan untuk improving diri sendiri untuk menjadi orang yang lebih baik. Lebih menghargai dan menghormati orang lain, menekan ego kita, mencintai keindahan, dan mencintai sesama manusia. Namun demikian, skills iaijitsu akan sangat bisa dipakai jika sewaktu-waktu sang praktisi harus membela diri dan keluarganya dari orang yang berniat jahat.

3. Apakah latihan iaijutsu harus pakai pedang tajam?
Jawab: untuk latihan kata paling ideal memakai pedang tajam (shinken), tetapi jika belum punya karena harganya relative mahal, boleh menggunakan sayatsuki bokuto. Sangat disarankan bagi yang mampu beli shinken untuk latihan pakai shinken sejak awal. Honbu dojo Samurai Indonesia Sidoarjo dan Surabaya, juga cabang Yogyakarta dan cabang Tangerang Selatan di era tahun 2005 hingga 2009 mewajibkan murid baru sudah latihan memakai shinken sejak awal, namun karena perkembangan setelah tahun 2009 ke atas dg masuknya banyak praktisi aikido ke Samurai Indonesia yang enggan memakai shinken akhirnya peraturan wajib pakai shinken tersebut melonggar. Kenji sensei sejak tahun 2023 ini ingin sekali untuk mengembalikan peraturan wajib pakai shinken bagi murid yang berlatih solo kata, terutama sekali bagi murid mulai dari kyu 2 dan kyu 1 ke atas. Bahkan Kenji sensei dan murid-murid Samurai Indonesia tidak pernah punya iaito sejak tahun 2005 hingga 2022. Di tahun 2022 Kenji sensei pernah membeli iaito karena penasaran tetapi hanya di pakai 1-2 bulan saja lalu dijual lagi dan kembali ke asalnya yaitu memakai shinken 100% untuk latihan solo kata.

Kenji Sekiguchi sensei di tahun 2008 memperagakan kata dan tameshigiri menggunakan shinken


4. Kalau saya sudah punya pedang tajam (shinken) apakah tetap harus pakai bokuto untuk latihan?
Jawab: tetap harus punya sayatsuki bokuto, karena latihan kumitachi (latihan berpasangan) dan bunkai (aplikasi kata berpasangan dengan 1 atau lebih dari 1 partner) lebih aman jika menggunakan sayatsuki bokuto.

5. Saya tidak mau pakai pedang tajam (shinken), saya takut terluka, saya mau pakai iaito (pedang tumpul) saja apakah boleh?
Jawab: Dengan teknik yang benar, latihan solo kata memakai shinken adalah aman. Soal terluka sedikit saat latihan itu hal yang biasa dan sering kami alami di tahun 2005-2009. Namun untuk shoshinsha boleh pakai bokuto atau iaito, dan mulai dari kyu 2 atau kyu 1 anda harus perform menggunakan shinken untuk persiapan ujian Yudansha yang wajib 100% pakai shinken. Jika anda tidak membiasakan diri memakai shinken jauh-jauh hari, saat ujian yudansha anda akan memakai shinken dan akan merasa cepat capai karena hrs fokus agar tangan tidak teriris dan itu sangat melelahkan karena ujian yudansha sendiri sudah melelahkan ditambah anda harus fokus pada pemakaian shinken.

6. Apakah saya harus pakai hakama untuk latihan iaijutsu?
Jawab: harus, dan tidak ada pengganti hakama dalam bentuk apapun. Hakama tidak bisa diganti dengan kulot atau sarung celana.

7. Apakah saya harus pakai tabi untuk latihan iaijutsu?
Jawab: HARUS, tabi adalah wajib, dan harus warna PUTIH. Sebetulnya tabi tidak ada penggantinya sebagaimana hakama tidak bisa digantikan oleh sarung celana (sarung yg model celana) atau tidak bisa diganti dengan kulot. Namun jika terpaksa, boleh pakai kaos kaki putih sebagai gantinya tabi jika kesulitan mendapatkan tabi di Indonesia. Dan sangat kurang pantas bagi yudansha (menkyo) apabila masih memakai kaos kaki, dan tidak memakai tabi, apalagi Samurai Indonesia secara berkala membuka order kolektif tabi ke Jepang. Baca disini tentang tabi

8. Saya sudah punya bokken karena saya juga latihan aikido, apakah saya tetap harus beli sayatsuki bokuto?
Jawab: tidak harus beli lagi, tapi anda harus membuat "saya" nya (sarung pedang). Walaupun saran kami sebaiknya beli lagi sayatsuki bokuto dengan panjang nagasa yang sesuai dengan aliran kita. Bokken aikido biasanya kurang panjang untuk ukuran pedang standard Komei Juku.

9. Apakah saya boleh pakai sabuk beladiri lain sebagai gantinya kaku obi?
Jawab: Tidak boleh. Sebagaimana hakama tidak bisa digantikan dengan kulot atau sarung celana, dan tabi tidak bisa digantikan dengan kaos kaki. Kaku obi pun tidak bisa diganti sabuk karate atau stagen jawa. Pakaian seorang samurai adalah pakaian tradisional termasuk obi, hakama dan tabi nya. Di zaman samurai tidak ada sabuk dengan warna tertentu sebagai penunjuk tingkatan tertentu. Juga cara mengikat kaku obi adalah cara tradisional, soke (grand master) Sekiguchi Komei sensei sendiri mengajarkan bagaimana cara mengikat kaku obi yang benar dan bagaimana cara memakai hakama secara tradisional yang benar di seminar iaijutsu yang diadakan di Sidoarjo Jawa Timur Indonesia, menunjukkan pentingnya kita sebagai praktisi iaijutsu mengetahui dan mempraktekkan iaijutsu secara keseluruhan, bukan setengah-setengah. Keseluruhan dalam arti baik pakaian nya maupun ilmu nya.

10. Sejak kapan Samurai Indonesia berdiri?
Jawab: Kenji Sekiguchi sensei mengajar iaijutsu sejak tahun 2004, Samurai Indonesia resmi tercatat sebagai organisasi beladiri di kantor notaris Surabaya pada bulan Januari 2005. Samurai Indonesia resmi menjadi Indonesia Komei Juku, official representative Komei Juku Honbu Dojo Jepang pada bulan Oktober 2007. Arti logo Samurai Indonesia klik disini.

11. Apakah ada batasan usia utk mengikuti latihan iaijutsu?
Jawab: Anak kecil mulai usia 8 tahun sampai dewasa usia 60 tahun bisa ikut latihan iaijutsu.
Klik disini untuk baca tentang latihan iaijutsu untuk anak-anak
Klik disini untuk baca tentang latihan iaijutsu untuk lanjut usia (60 tahun keatas)

12. Berapa tahun saya lulus?
Jawab: Iaijutsu adalah life time martial arts (beladiri seumur hidup). Tidak ada habisnya untuk dipelajari. Tetapi jika anda tanya berapa tahun saya mencapai tingkatan Yudansha, maka jawabnya: Jika anda rajin latihan, tidak pernah bolos dan selalu lulus ujian, mungkin sekitar 4-5 tahun anda akan mencapai tingkatan Yudansha. Untuk private dengan Kenji sensei bisa lebih cepat lagi.

13. Apakah ada attribute atau warna tertentu yang membedakan antar tingkatan?
Jawab: Tidak ada. Tidak ada sabuk, attribute atau warna tertentu yang membedakan antar tingkatan, bahkan pakaian latihan yang anda (murid baru) kenakan dengan yang dikenakan oleh Soke (Grand Master) Sekiguchi Komei sensei tidak ada bedanya.

14. Apa arti dari Muso Jikiden Eishin ryu?
Jawab: Muso artinya tak tertandingi, julukan muso ini diberikan oleh shogun (regent) Toyotomi Hideyoshi sekitar tahun 1590 pada saat grandmaster ke 7 Hasegawa Eishin mendemonstrasikan teknik iaijutsu ini didepan shogun (regent) Toyotomi Hideyoshi, waktu itu mendapat predikat Muso Ken artinya pedang tanpa tandingan. Jikiden artinya tak terputus, maksudnya adalah lineage (garis silsilah) aliran ini tak terputus mulai dari pencipta hingga generasi berikutnya. Eishin diambil dari nama grandmaster ke 7, Hasegawa Eishin. Ryu artinya aliran.

15. Apa arti dari Komei Juku?
Jawab: Komei adalah nama Grandmaster ke 21 Sekiguchi Takaaki, yang mana kanji Takaaki bisa dibaca Komei dalam cara baca onyomi. Sedangkan Juku artinya sekolah. Berarti Komei Juku adalah sekolah milik grandmaster Sekiguchi Takaaki.

16. Apakah pedang sabuk (lentur) yang biasa dijual oleh para penjual dengan harga miliaran rupiah termasuk pedang samurai?
Jawab: Bukan! Sama sekali bukan pedang samurai dari era manapun. Itu adalah pedang fantasy, bukan pedang samurai, bukan pedang Jepang, bukan pedang ninja. Silahkan baca disini untuk referensinya: http://www.japaneseswordindex.com/repro.htm

17. Berapakah panjang pedang yang dipakai di Samurai Indonesia?
Jawab: Para murid Komei Juku baik di Indonesia maupun Jepang dan luar negeri lainnya memakai pedang dengan panjang blade 1/2 dari tinggi badan praktisinya. Contoh: si A tingginya 180cm, maka panjang blade nya adalah 90cm. Tidak menutup kemungkinan murid senior Komei Juku memakai panjang blade yang melebihi 1/2 tinggi badannya. Seperti Kenji sensei tinggi badan 174cm, tetapi panjang bladenya 90cm.

Artikel ini telah diupdate pada tanggal 12 Agustus 2023


Sunday, July 7, 2013

Sekiguchi Komei - Peaceful Way of the Samurai



A sharp weapon shouldn't always be linked to violence, according to Sekiguchi Komei, 63 y.o. (when this article was written in 2008), a grandmaster iaijutsu, who, with his samurai sword, is actively campaigning for world peace.

In mid-April, Sekiguchi visited Sidoarjo in East Java to train students from the Komei Juku Shibucho institution of Indonesia. During his visit he also presented iaijutsu to dozens of students at one of the international schools in Surabaya.

Sekiguchi trained many students during his visit, including Angelina, 10, Alexander Rizki Maulana, 8, and Prince Muhammad Paradise, 7 --three students of the Komei Juku Shibucho institution.

In Indonesia, the use of dangerous weapons, such as firearms, is tightly regulated: Only adults who have been trained to use the sharp samurai sword can obtain a license from the police.

To the three young students, Sekiguchi said, "You have to be trained with discipline and must not be arrogant. The samurai isn't there to hurt other people but to protect the weak. And always make sure you care about peace."

He learned these lessons during his own training, "Because of my arrogance, my hands and my feet were cut by the sword when I was training. That was a worthy lesson."

Sekiguchi started learning iaijutsu in high school. Before that, he studied goju ryu karate, kendo, kobudo and yawara. He is now soke (head) of the 21st Hayashizaki generation.

Iaijutsu differs from kendo or wushu: Iaijutsu is a source of samurai knowledge that teaches the practitioner how to handle the sword with fast actions and supple movements.

Iaijutsu was developed by Hayashizaki Jinsuke Shigenobu. It comes from the Japanese word "i", which means "become" or "sit". For its practitioners, iaijutsu is considered the art of living in harmony.

"I live only for the samurai sword. This has been bushido (the noble way) for me," Sekiguchi told The Jakarta Post.

The samurai believe Japan was created by the sword, A sword was dipped into the sea, and when it was raised, the drops of seawater that fell from it were transformed into the archipelago now known as Japan.

So when Japan embraced a policy of modernization, many attitudes were colored by the turbulent events driven by samurai.

One of these issues was raised by John Logan, who wrote the book adapted for the screen as The Last Samurai, which told the story of the struggle between Katsumoto (Ken Watanabe) and Captain Nathan Algren (Tom Cruise), the American commander who became a turncoat.

Katsumoto went to war against Japanese troops who had been influenced by the United States, to defend the way of the samurai and reject Western modernization.

Sekiguchi, however, gives a different interpretation of the meaning of the modern samurai struggle, which created a new image of the samurai in Japan.

"The samurai should not be in the service of an employer. He is a servant for world peace."

Sekiguchi laments that Japanese youth have forgotten the way of the samurai and prefer to wear Western dress rather than to dress like a samurai. But he hasn't chosen to combat this trend by raising arms as in the heroic story of The Last Samurai.

Sekiguchi finds it difficult to hide his sorrow at the erosion of samurai culture, which includes the disappearance of the ritual known as genpuku. This is an initiation ceremony for 13-year-old boys, who receive a wakizashi, an adult name to become a samurai.

In response to these changes, Sekiguchi sought to influence the Japanese education curriculum to preserve the samurai culture for future generations. His efforts have been rewarded: The Japanese government now plans to include samurai lessons among its extracurricular activities at junior high and high schools.

"I'm not the only person who cares about the samurai. But I teach the younger generation to always remember the moral code that has underpinned Japan's rise from the destruction that followed the Hiroshima and Nagasaki bombs," he said.

Sekiguchi, who is also the president of the International Iaijutsu Association and president of the Japanese Association of Classical Martial Art Iaido, has visited 50 countries across Asia and Europe to teach iaijutsu to hundreds of students.

"Iaijutsu has taught me about respect, beauty and individual spirit. I have found freedom and peace through appreciating people as individuals, and other people," he said.

"Iaijutsu teaches us that though we differ one from another, we should not use those differences to build nationalism."

Sekiguchi told a story about one of his students called Jim, an American soldier who had fought in the Middle East.

While the war raged, Jim's emotions also raged: He couldn't stand to see the misery of the victims of the war. He longed for a peaceful life. To cure his anguish, he trained some people, including the children of Iraq war victims, in iaijutsu.

Besides training them in how to use the sword, Jim also taught the ideology of peace through iaijutsu.

"He keeps sending me letters which express the hope that peace can be created there. He is still training children who are victims in Iraq."

But Sekiguchi had little to say about the conflict in the Middle East, commenting only that it was political.

His single message is a simple one: "The wealth of a nation isn't measured by the quantity of its natural resources. If a nation wants to be rich, it should measure the worth of its moral values."


Source: Indra Harsaputra, The Jakarta Post
Surabaya May 26 2008, 10:19 AM

Saturday, July 6, 2013

PROMO LEBARAN GRATIS UANG PENDAFTARAN



Khusus untuk Samurai Indonesia honbu dojo (Surabaya dan Sidoarjo) memberikan pendaftaran gratis (FREE uang pendaftaran) selama bulan Ramadhan tahun 2013 sampai Hari Raya Idul Fitri 2013. Jadi jika anda daftar sekarang juga, anda hanya bayar uang SPP bulanan saja, dengan gratis uang pendaftaran yang 100rb.

So tunggu apalagi? daftarkan diri anda atau putra putri anda sekarang juga.

Berlaku untuk murid lama yang lebih dari 3 bulan non-aktif dan akan aktif kembali jika aktif (registrasi ulang) di bulan Ramadhan, FREE uang pendaftaran ulang, dan hanya membayar uang iuran bulanan.

Selama bulan Ramadhan di Surabaya dan Sidoarjo tetap ada latihan iaijutsu seperti biasanya.

Thursday, July 4, 2013

Latihan 4 July 2013, ketepatan nukitsuke

Latihan malam ini terasa istimewa, hanya latihan ber-4 dengan anak-anak karena Ony san berhalangan, latihan beberapa bunkai, chuden hayanuki dan ketepatan nukitsuke. Latihan lebih banyak ditekankan pada ketepatan nukitsuke seperti main game, Prince menang dalam game ini. Good job Prince! ;-)



Prince




Alex




Angel