Sebelum dapat kita timba ilmunya, seorang guru harus belajar sekian lama. Bermodal tenaga, pikiran, waktu, dan harta. Jenjang demi jenjang dan berbagai halangan dia lalui untuk menguasai ilmu. Cidera dan luka mungkin menjadi makanan sehari-hari.
Saat guru memutuskan untuk mengajarkan ilmunya pun, masih ada usaha yang harus ditempuhnya. Membuat urut-urutan pelajaran, menyiapkan tempat, dan meluangkan waktu. Mungkin juga harus ijin ke lingkungan sekitar tempat ia mengajar.
Kemudian kita dan beliau dipertemukan. Barulah guru menuangkan ilmu demi ilmu. Nah, bukankah sangat banyak kebaikan ilmu yang telah kita terima dari guru kita?
Semua itu sulit bagi kita untuk bisa membalasnya. Kebaikan ilmu itu tiada tara. Maka sangat layak jika guru kita perlakukan dengan baik.
Beberapa Adab pada Guru
Datang tampak muka, pergi tampak punggung.
Meminta baik-baik saat ingin berguru. Jika suatu saat harus berhenti belajar (misalnya karena sakit), berpamitan baik-baik dan dengan jujur jelaskan alasannya.
Mendoakan guru.
Selalu mendoakan kebaikan untuk guru, atas ilmu yang telah diberikan.
Bayar iuran.
Baik belajar di perguruan atau secara privat, penuhilah jika guru menentukan iuran dalam jumlah tertentu. Jika belum/tidak bisa membayar, bilang terus terang.
Mengakui sumber ilmu.
Meski suatu saat kita lebih hebat dari guru kita, jangan pernah menghilangkan perannya. Akui dari siapa kita mendapatkan ilmu.
Memperlakukannya dengan baik.
Misalnya dengan bertutur kata santun, menghormatinya, bersikap sopan, memanggilnya dengan panggilan yang baik. Pun tetap hormati jika usia guru lebih muda dari kita.
Bertanya dengan cara yang baik dan dengan niat yang baik.
Bertanya dengan maksud untuk menambah pengetahuan, bukan untuk iseng atau mendebat. Lihat keadaan, cari waktu bertanya saat guru sedang tidak sibuk. Juga jangan tanyakan yang aneh-aneh seperti: teknik bantingan apa yang efektif digunakan di bulan yang gravitasinya lebih rendah dari bumi? Dan jangan bertanya dengan tujuan untuk menjilat, mencari simpati, mendapatkan pujian.
Mengingatkan dengan santun saat guru salah.
Seperti umumnya manusia, guru kadang bisa salah. Tugas murid untuk mengingatkannya dengan santun. Carilah waktu dan tempat yang baik, jangan diingatkan di depan umum.
Tengok saat kesusahan.
Saat guru sakit atau terkena musibah, tengoklah. Mungkin ada yang bisa kita bantu. Setidaknya kehadiran kita bisa menyenangkan hatinya.
Rajin latihan.
Rajin datang di waktu-waktu yang sudah disepakati untuk berlatih, akan membuat hati guru menjadi senang. Seperti kita, guru juga harus meluangkan waktunya untuk bisa hadir.
Semoga kita selalu bisa menjaga adab yang baik pada guru
Sumber: internet
No comments:
Post a Comment